Proses penentuan Profil Lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dilakukan melalui 2 (dua) tahapan alur yaitu melalui penelusuran Tracer Study dan Analisis SWOT. Pada tahap penelusuran Tracer Study dilakukan untuk mengetahui “Market Signals” atau “analisis kebutuhan pasar” untuk mengetahui sejauh mana peran lulusan DKV berkiprah dan berkontribusi pada sektor industri desain komunikasi visual. Pertanyaan paling relevan terkait “Market Signals” ini yaitu seperti apa peran lulusan DKV setelah mereka menyelesaikan pendidikannya dan seperti apa industri menyerap kebutuhan pasar akan lulusan desain komunikasi visual.

Gambar 1. Alur Penentuan Profil Lulusan
Dalam rangka mencapai tujuan yang telah dijelaskan sebelumnya, Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Universitas Telkom telah merancang Program Educational Outcome (PEO) atau Profil Lulusan yang mencerminkan kemampuan, pengetahuan, dan sikap yang harus dimiliki oleh setiap lulusan. Berikut adalah deskripsi lengkap dari Profil Lulusan Program Studi Desain Komunikasi Visual:

Profesional desainer yang berintegritas dimaksudkan dengan kemampuan hard-skill dan soft-skill di industri, memahami etika profesi, dan adaptif terhadap kemampuan spesial di bidang desain komunikasi visual. Akademisi yang memiliki etika akademik dan kemampuan riset multidisiplin yang mendalam. Dan, Entrepreneur di bidang Desain Komunikasi Visual yang kompeten dan inovatif terkait dengan penciptaan
added-value, komersialisasi/hilirisasi karya desain, dan pemecahan masalah sosial.

Desain Grafis
Memiliki kemampuan dalam mengembangkan Keilmuan Desain Identitas dan Desain Informasi untuk kebutuhan solusi kreatif transformasi perusahaan/produk komersil untuk memecahkan masalah di masyarakat dengan pendekatan desain yang holistik, analis dan praktis, baik dalam lingkup sosial maupun komersial.
Advertising
Memiliki kemampuan dalam pengelolaan problem solving terhadap kebutuhan dan perkembangan industri periklanan melalui gagasan berbasis consumer insight, perancangan strategi kreatif mencakup konten hingga pemanfaatan berbagai jenis media, serta pendekatan komunikasi persuasif untuk mengkonstruksi hubungan yang bersifat benefisial antara brand dan konsumen.
Visual Interactive Design
Memiliki kemampuan menganalisis sebuah fenomena dan pendekatan yang akan digunakan dalam proses pengkaryaan; membangun perspektif, metode berpikir, dan general action theory, menciptakan (merancang) karya secara mandiri dengan membuat visualization; visual idea, visual design dalam bentuk game design, perancangan karakter, environment, dan pengenalan coding, dan penyesuaian dengan gamifikasi untuk berbagai kebutuhan yang diiringi dengan teknologi terkini seperti AR dan VR.
Designpreneur
Memiliki kemampuan dan berperan dalam mengambil keputusan (Leadership), mengelola dan membuat strategi untuk bisnis (Manajerial) serta mencari orisinalitas dan suatu kebaruan (Inovasi) untuk memecahkan sebuah permasalahan (Design Thinking).