PELATIHAN KEGIATAN SENI MERONCE UNTUK ANAK USIA DINI DI PAUD DADALI KOTA BANDUNG

PELATIHAN KEGIATAN SENI MERONCE UNTUK ANAK USIA DINI DI PAUD DADALI KOTA BANDUNG

Pada tanggaj 9 mei 2025 pukul 09.00 tepatnya di haji jumat, dosen-dosen beranggotakan Nina Nursetia Ningrum S.Pd.,S.Pd.,M.Pd. sebagai ketua dan Apsari Wiba Pamela S.Ds.,M.Ds. sebagai pemateri. Kami melakukan kegiatan abdimas di PAUD Dadali di jalan Garuda, Kec. Andir, Kota Bandung, kegiatan ini berjudul “PELATIHAN KEGIATAN SENI MERONCE UNTUK ANAK USIA DINI DI PAUD DADALI KOTA BANDUNG”

PAUD DADALI, yang berlokasi di Kota Bandung, telah berupaya memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini sejak didirikan Proposal Pengabdian Masyarakat Telkom University 2 pada tahun 2008. Dengan metode pembelajaran yang menggabungkan bermain dan belajar, PAUD ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, masih terdapat keterbatasan dalam variasi kegiatan seni yang dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya pelatihan bagi pendidik dalam mengembangkan metode kreatif seperti seni meronce.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di PAUD DADALI antara lain:

  1. Kurangnya Variasi Metode Pembelajaran

Kegiatan seni dan keterampilan tangan masih terbatas, sehingga anak- anak kurang mendapatkan stimulasi optimal dalam mengembangkan motorik halus dan kreativitas mereka.

  • Minimnya Pelatihan bagi Pendidik

Guru-guru PAUD belum mendapatkan pelatihan khusus terkait metode kreatif seperti seni meronce, sehingga mereka kesulitan mengembangkan kegiatan yang menarik dan edukatif bagi anak.

  • Terbatasnya Sumber Daya dan Fasilitas

PAUD DADALI memiliki keterbatasan dalam menyediakan bahan dan alat yang mendukung kegiatan seni, termasuk bahan untuk meronce.

Pelatihan seni meronce juga memiliki potensi dalam pemberdayaan masyarakat, baik bagi anak-anak, pendidik, maupun orang tua. Beberapa potensi pemberdayaan yang dapat dikembangkan antara lain:

  1. Peningkatan Keterampilan Pendidik

Dengan adanya pelatihan ini, para pendidik di PAUD DADALI dapat memperoleh keterampilan baru dalam mengajarkan seni meronce, yang dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan pembelajaran lainnya.

  • Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Keterampilan

Seni meronce dapat dikembangkan menjadi produk kreatif seperti aksesori atau hiasan yang memiliki nilai jual. Dengan pelatihan lebih lanjut, masyarakat sekitar PAUD DADALI dapat memanfaatkan keterampilan ini sebagai peluang usaha kecil.

Solusi Pengabdian Masyarakat yang Ditawarkan Untuk mengatasi permasalahan yang ada, beberapa solusi yang ditawarkan dalam program pelatihan seni meronce ini meliputi:

  1. Pelatihan bagi Pendidik

Memberikan pelatihan kepada guru PAUD mengenai teknik dasar hingga lanjutan dalam seni meronce, sehingga mereka mampu mengimplementasikan metode ini dalam pembelajaran sehari-hari.

  • Penyediaan Bahan dan Alat Meronce

Mendukung kegiatan ini dengan menyediakan bahan-bahan seperti manik- manik, benang, dan alat lain yang diperlukan agar anak-anak dapat berkreasi secara optimal.

  • Workshop Interaktif untuk Anak-Anak

Mengadakan sesi pelatihan langsung yang melibatkan anak-anak dalam pembuatan berbagai kreasi meronce yang menarik dan edukatif.

Pelatihan akan Program Pegabdian Masyarakat ini berupa transfer ilmu dari keilmuan yang dikembangkan tim dosen Program Studi DKV yang difasilitasi Bagian Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Telkom. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pendampingan yang terdiri dari ceramah dan diskusi serta penerapan dan mengenai berbagai kegiatan berseni rupa bagi anak anak, khususnya bagi anak usia dini di PAUD Dadali kota Bandung. Adapun kegiatannya dilakukan dengan metode transfer keilmuan berupa sharing knowledge

  1. Tahap Persiapan dan Koordinasi

Tahapan awal dimulai dengan koordinasi bersama pihak PAUD Dadali, termasuk kepala sekolah dan guru kelas, untuk menentukan jadwal pelaksanaan pelatihan yang tidak mengganggu kegiatan pembelajaran rutin anak. Tim pengabdian juga melakukan survei lokasi untuk menyesuaikan rancangan pelatihan dengan kondisi ruang kelas dan fasilitas yang tersedia. Pada tahap ini, juga dilakukan pengadaan bahan dan alat meronce, seperti manik-manik plastik, sedotan warna-warni, benang besar, serta jarum tumpul yang aman bagi anak.

  • Pelatihan Guru dan Pendidik PAUD

Pelatihan diberikan kepada guru-guru PAUD sebagai langkah awal sebelum kegiatan dilakukan bersama anak-anak. Materi pelatihan meliputi:

  • Pengertian dan manfaat seni meronce dalam perkembangan motorik anak.
  • Teknik dasar meronce dan variasi bentuk sesuai tingkat usia.
  • Pengembangan aktivitas meronce yang terintegrasi dengan tema pembelajaran PAUD.

Pelatihan ini berlangsung secara interaktif, diselingi dengan praktik langsung oleh guru menggunakan bahan yang disediakan. Guru dilatih untuk memahami cara memberikan instruksi yang tepat kepada anak serta bagaimana mengamati perkembangan keterampilan yang terjadi.

3. Implementasi Meronce Bersama Anak

Setelah guru memahami konsep dan teknik dasar meronce, kegiatan selanjutnya adalah pelaksanaan langsung bersama anak-anak. Anak-anak diberi bahan meronce yang telah disesuaikan dengan tingkat usia dan kemampuan motorik mereka. Dalam sesi ini, anak-anak meronce menggunakan pola sederhana seperti lingkaran, rantai, dan bentuk bunga. Guru dan tim pengabdian mendampingi secara aktif, memberikan bantuan ringan dan mendorong anak untuk menyelesaikan hasil karya mereka secara mandiri. Respons anak-anak sangat positif—mereka tampak antusias, fokus, dan menunjukkan kreativitas melalui pemilihan warna serta susunan pola.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *