“Kampanye Mental Health 
Mengenai Dampak Buruk Self-Diagnosis Untuk Remaja”
by Rifani Marsyah
Perancangan ini dibuat berdasarkan pada beberapa permasalahan yang terjadi disekitar, seperti meningkatnya tren self-diagnosis dikalangan remaja akibat konsumsi konten mental health di media sosial. Remaja cenderung mengabaikan bantuan profesional dan lebih mempercayai informasi dari internet, sehingga berisiko menimbulkan kesalahpahaman. Selain itu juga minim literasi visual dan kampanye edukatif yang menjelaskan risiko dan konsekuensi dari tindakan self-diagnosis tersebut. Berdasarkan pada beberapa permasalahan tersebut maka perancangan ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja, khususnya usia 18–21 tahun, mengenai bahaya melakukan self-diagnosis kesehatan mental melalui media sosial. Kampanye ini mengedukasi pentingnya konsultasi profesional dari pada mempercayai informasi yang tidak terverifikasi di internet. Selain itu, kampanye ini mendapat dukungan dan kolaborasi sponsorship dari Halodoc, platform layanan kesehatan yang menyediakan akses mudah ke konsultasi profesional, termasuk layanan psikolog.

​​​​​​​Strategi Kreatif

Konsep utama dalam perancangan ini yaitu mengangkat pesan bahwa perasaan yang rumit butuh bantuan yang tepat, dengan tagline “Ur Special Feelings Need a Specialist.” Kampanye menggunakan pendekatan emosional yang ringan, bahasa gaul remaja, dan visual yang relatable untuk menciptakan empati dan koneksi personal. Inspirasi kampanye diambil dari fenomena FOMO (fear of missing out) dan tren berbagi kondisi mental di media sosial.
Strategi Media
Strategi media didasarkan pada target audiens yaitu remaja di Kota Bandung yang aktif online, menyukai hal visual, dan suka mencari informasi secara instan. Kampanye menargetkan mereka melalui gaya bahasa yang ringan, visual hangat, serta sentuhan personal melalui media utama berupa media interaktif, seperti mobile app prototype & event “Emotional Release Exhibition”. Serta media pendukung seperti media sosial (Instagram & TikTok (video digital)), media cetak (poster, X-banner, billboard).
Proses Desain
Proses desain dimulai dengan riset tren self-diagnosis, observasi, wawancara psikolog, serta survei terhadap remaja Bandung. Dilanjutkan dengan pembuatan moodboard, sketsa, hingga eksplorasi desain visual. Keputusan desain didasarkan pada preferensi visual remaja, seperti pemilihan warna-warna dengan makna psikologis, ilustrasi yang lembut, dan penggunaan font bertipe handwriting untuk menciptakan kesan yang personal, nyaman, dan emosional. Seluruh elemen ini dirancang untuk membentuk pendekatan kampanye yang terasa dekat, tidak menggurui, dan empatik, sesuai dengan kebutuhan remaja yang rentan dan membutuhkan ruang aman.
Hasil Perancangan
Media Utama: Mobile application “Mindscape” sebagai media konsultasi aman untuk remaja
Media Pendukung: Billboard, Merchandise, Poster Series, Instagram
Credit:
Desainer – Rifani Marsyah
Penulis Naskah – Rifani Marsyah
Ilustrasi dan Desain Visual – Rifani Marsyah
Editor & Motion Designer (Video) – Rifani Marsyah
Talent Video Kampanye:
– Shakira Silmi Rizkya
– Nikita Rischel Layba
– Nabila Dwiputri Gunawan
Kontributor wawancara: 
Dokter Ahli Psikologis Klinis (Md. Ayu Praditya Larashati M.Psi)
Dosen Pembimbing 1 – Dr. Ira Wirasari, S.Sos., M.Ds
Dosen Pembimbing 2 – Ligar Mutmainah. S.Ds., M.Ds
Selengkapnya dapat diakses di:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *