Bandrek Kiwari: Inovasi Minuman Tradisional pada Era Digital 

Bandrek Kiwari: Inovasi Minuman Tradisional pada Era Digital 

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya ada di sektor industri makanan dan minuman tradisional yang semakin mendominasi di pasaran. Salah satu produk yang mengalami perkembangan luar biasa adalah minuman berbasis rempah baku Indonesia seperti bandrek. Bandrek merupakan minuman tradisional hits di kalangan masyarakat, bukan hanya lewat rasanya yang unik, tapi juga lewat fungsinya kesehatan yang telah terbukti selama bertahun-tahun ini. Di sini, UMKM Bandrek Kiwari menjadi salah satu upaya konservasi warisan kuliner dan pendorong ekonomi lokal saat ini. Namun begitu, seperti terjadi pada kebanyakan UMKM lain, Bandrek Kiwari juga mendapat beberapa hambatan dalam proses produksinya yang masih manual, standar mutu produk yang belum konsisten, dan keterjadian yang terbatas dalam strategi pemasarannya yang masih bersifat konvensional. Hambatan-hambatan ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan integrasi teknologi tepat guna serta strategi desain dan pemasaran modern sehingga UMKM seperti Bandrek Kiwari dapat berkembang secara berkelanjutan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. 



Bandrek Kiwari merupakan produk minuman khas Sunda yang dimiliki oleh PT. Kinca Wangi Lestari sejak tahun 2011. Perusahaan ini hadir dengan semangat untuk menyegarkan kembali kekayaan tradisi dengan cara yang kontemporer dan kreatif. Berbeda dengan bandrek pada umumnya, Bandrek Kiwari hadir dalam bentuk cair (liquid) yang praktis diminum sehingga memudahkan pelanggan untuk menikmati cita rasa rempah secara tradisional tanpa melalui proses produksi yang rumit. Nama “Kiwari” yang berarti “masa kini” dalam bahasa Sunda melambangkan semangat perusahaan untuk mewariskan budaya ke dalam konteks gaya hidup masa kini. Produk ini dirancang untuk menjadi jembatan penghubung antara generasi masa lalu dan masa kini, namun dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal. PT. Kinca Wangi Lestari tidak hanya berkonsentrasi pada penyediaan produk, tetapi juga memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga budaya melalui konsumsi produk-produk lokal yang sehat dan alami. Dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dan proses produksi yang mengutamakan kualitas, Bandrek Kiwari menjadi alternatif minuman tradisional yang mampu bersaing di dunia. Visi utama mereka adalah mewujudkan bandrek sebagai destinasi hidup sehat dan modern, sekaligus memperkuat identitas budaya Sunda dengan inovasi produk berkualitas. 



Walaupun punya visi dan misi yang kuat, Bandrek Kiwari masih memiliki beberapa permasalahan yang menghambat pertumbuhan usaha secara optimal. Permasalahan utamanya yaitu tampilan desain kemasan yang digunakan pada masa sekarang ini masih belum memadai untuk standar estetika dan tren terkini yang pantas dengan selera pasar kontemporer. Kemasan yang tidak terlalu menarik dapat menurunkan daya saing produk, terutama ketika berkompetisi dengan produk yang serupa telah lebih dahulu menerapkan teknologi desain kemasan profesional. Aspek pemasaran juga menjadi hambatan signifikan. Strategi pemasaran Bandrek Kiwari masih memandang pada metodologi konvensional seperti penjualan langsung dan pemasaran lewat mulut ke mulut. Meskipun demikian, di masa digital seperti masa kini ini, strategi pemasaran digital berbasis media sosial dan belanja daring menjadi kunci utama dalam memperluas basis pasarnya. Kurangnya pemanfaatan teknologi digital membuat produk Bandrek Kiwari melewatkan segmen pasar yang lebih luas, terutama generasi muda yang lebih familiar dengan media digital. Tiga sudut pandang ini – produksi, kemasan, dan pemasaran – adalah hambatan utama yang perlu ditatap segera untuk menyalurkan Bandrek Kiwari agar berkembang dalam jenis yang kompetitif dan berkelanjutan. 



Menghadapi tantangan yang dihadapi mitra, program pengabdian kepada masyarakat menawarkan solusi teknologi tepat guna dan pendekatan desain. Pada sisi pengemasan, solusi yang ditawarkan difokuskan pada pengembangan identitas visual produk melalui pendekatan Desain Komunikasi Visual (DKV). Prinsip-prinsip desain kemasan yang baik dapat membantu menciptakan kemasan yang lebih menarik, informatif, dan moderen, selain membangun citra merek yang kuat. Pelatihan dan pendampingan kegiatan dilakukan untuk melengkapi mitra dengan pemahaman dan keterampilan dalam merancang desain kemasan yang konsisten serta memiliki daya tarik pasar. Di lingkungan pemasaran, program ini juga meliputi penyuluhan strategi digital marketing, penggunaan media sosial, serta pengelolaan toko online menggunakan platform e-commerce. Dengan strategi promosi yang lebih terfokus, Bandrek Kiwari dapat menjangkau konsumen lebih besar, terutama generasi muda yang merupakan target pasar potensial. Secara keseluruhan, sinergi antara penguatan identitas visual, teknologi produksi, serta strategi pemasaran digital diperkirakan dapat mendorong Bandrek Kiwari sebagai salah satu contoh kasus sukses UMKM yang berhasil beradaptasi dan berkembang dalam era transformasi digital. Program ini bukan hanya memberikan solusi sehari-hari bagi mitra, namun juga membuka peluang yang lebih luas bagi pemberdayaan ekonomi lokal berbasis inovasi dan budaya. 



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *